TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER
PENGANTAR PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
SURYANI MELASARI (4016031)
DOSEN
PENGAMPU : NUR FITRIYANA ,M.Pd.Mat
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI)LUBUKLINGGAU
2016/2017
1. Guru
(pendidik) merupakan unsur yang sangat penting dan strategis dalam bidang
pendidikan. Jelaskan pandangan saudara dan kaitannya dengan proses dan kondisi
pendidikan saat ini dan masa datang !
Jawaban
: menurut pandangan saya, guru memang unsur yang sangat penting, karena guru
memiliki peran yang sangat penting bagi peserta didik nanti untuk kedepannya.
Guru bisa dikatakan orang tua kedua bagi peserta didiknya setelah orang tua
kandungnya. Yang akan banyak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangannya baik fisik maupun psikis-nya. Tanpa guru kemungkinan anak-anak
kita tidak akan bisa membaca, menulis berhitung yang merupakan pokok pembelajaran
untuk menuntut ilmu ke jenjang berikutnya. Bahkan guru tidak hanya mengajarkan
ilmu pengetahuan yang berpacu pada satuan pendidikan, namun juga mengajarkan
norma-norma dan etika ciri khas bangsa Indonesia, agar kelak penerus bangsa ini
berbudi luhur. Setiap apa yang diperagakan oleh sang guru pasti dicontoh atau
ditirukan oleh peserta didiknya, oleh karena itulah guru sangat stategis dalam
membangun mental masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik lagi ke depannya.
Tanpa guru, pendidikan di Indonesia menjadi tak bisa dikendalikan dan berantakan. Karena guru adalah unsur yang sangat penting dan strategis.
Kaitannya dengan proses pendidikan yakni kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menentukan kualitas hasil pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya. Kedua segi tersebut satu sama lain saling tergantung. Walaupun komponen-komponennya cukup baik, seperti tersedianya prasarana dan sarana serta biaya yang cukup, juga ditunjang dengan pengelolaan yang andal maka pencapaian tujuan tidak akan tercapai secara optimal. Demikian pula bila pengelolaan baik tetapi di dalam kondisi serba kekurangan, akan mengakibatkan hasil yang tidak optimal.
Pendidikan sebagai suatu proses pembentukan pribadi peserta didik dilaksanakan secara sistematis dan sistemik, dan sistematis. Sebab, sebuah proses pendidikan berlangsung secara bertahap serta berkesinambungan (prosedural) dan sistemik karena berlangsung dalam situasi dankondisi di semua lingkungan baik keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, tantangan yang harus dikerjakan dalam bidang pendidikan harus diupayakan terutama meningkatkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah serta mendorong masyarakat untuk menyadari sepenuhnya bahwa pendidikan adalah kebutuhan mendasar bagi setiap hidup insani. Jika hal ini berhasil, maka pemerintah melalui kebijakan presiden secara bertahap akan dapat menuntaskan pendidikan untuk semua.
Tuliskan 6 definisi pendidikan menurut para ahli (minimal 3 menurut teori asing) dan buatlah kesimpulan pendidikan menurut Anda berdasarkan pendapat para ahli tersebut ?
Jawaban
: 6 definisi pendidikan menurut para ahli adalah sebagai berikut
3
definisi menurut para ahli Indonesia :
· Ki Hajar Dewantara : Dia mengatakan pendidikan merupakan permintaan dalam kehidupan
anak-anak. Intinya adalah bahwa pendidikan mengarah semua kekuatan yang ada di
alam agar peserta didik sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan yang tinggi dan kebahagiaan hidup.
· Prof. H. Mahmud Yunus : Definisi pendidikan adalah upaya sengaja dipilih
untuk mempengaruhi dan membantu anak-anak yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, fisik dan moral yang secara bertahap bisa memberikan anak untuk
tujuan dan cita-cita yang paling tinggi. Dalam rangka untuk mendapatkan kehidupan
yang bahagia dan apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi diri mereka
sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agama.
· Ahmad D. Marimba : Percaya bahwa pendidikan adalah proses bimbingan sadar oleh
pendidik untuk pembangunan fisik dan spiritual peserta didik, yang bertujuan
untuk membuat kepribadian siswa terbetuk dengan sangat unggul. Kepribadian ini
cukup signifikan dalam orang yang tidak hanya pintar, cerdas secara akademis,
tetapi juga baik dan karakter.
3
definisi menurut para ahli asing
· M.J. Langeveld : Pendidikan membimbing upaya pada manusia dewasa hingga jatuh
tempo. Pendidikan merupakan upaya dalam membantu anak untuk melakukan
tugas-tugas hidupnya, menjadi mandiri dan bertanggung jawab moral. Pendidikan
juga diartikan sebagai upaya untuk mencapai penentuan nasib sendiri dan
tanggung jawab.
· Prof .Dr.
John Dewey : Dia mengatakan pendidikan merupakan proses
pengalaman. Karena tumbuh, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan pikiran
manusia tanpa dibatasi usia. Dalam proses pertumbuhan merupakan proses
penyesuian pada setiap tahap dan dalam pengembangan pembangunan kapasitas
seseorang melalui pendidikan.
· Frederick J. Mc Donald : Menyatakan pendapat bahwa pendidikan adalah suatu proses
menuju tujuan adalah untuk mengubah sifat manusia atau peserta didik.
(Aris Kurniawan, 2015)
Dari definisi diatas, dapat saya simpulkan bahwa pengertian tentang pendidikan adalah proses pengalaman yang meningkatkan dan membangun pengetahuan fisik spiritual dan moral secara bertahap, serta berupaya mengubah sifat manusia menjadi manusia yang dewasa, mandiri, penuh tanggung jawab untuk menentukan nasibnya demi kebanhagiaan hidupnya yang berupa memberi manfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agama.
3.
a. Jelaskan konsep Pendidikan Sepanjang
Hayat (PSH) !
Jawaban
:
Konsep belajar sepanjang hayat
adalah suatu idea atau gagasan yang menyatakan bahwa belajar dalam arti
sebenarnya adalah sesuatu yang berlangsung secara terus-menerus sepanjang
kehidupan (dari buaian
sampai akhir hayat) , hal ini
sesuai dengan tinjauan psikologis yang menjelaskan bahwa pada setiap fase
perkembangan, setiap individu perlu belajar agar dapat melaksanakan tugas-tugas
pada setiap fase perkembangan tersebut, maka belajar itu dimulai dari
masa kanak-kanak sampai dewasa dan bahkan masa tua.
Konsep belajar sepanjang hayat berusaha untuk
memberikan motivasi kepada mereka yang telah selesai mengikuti pendidikan
sekolah, agar tetap belajar dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupannya
dengan memanfaatkan teori kebutuhan dan psikologi belajar
Konsep belajar sepanjang hayat memiliki
signifikasi serta relevansi terhadap kualitas kehidupan individu warga
belajarnya. Karena itu konsep belajar sepanjang hayat bila dihubungkan dengan
keinginan untuk meningkatkan kualitas kehidupan, maka konsep ini merupakan
wahana yang tepat untuk memacu usaha memajukan kehidupan umat.
(Dadan Wahidin, 2008)
b. Pendidikan merupakan suatu system, Jelaskan
Pendidikan sebagai system!
Jawaban : Sebuah sistem memiliki struktur
yang teratur. Sistem memiliki beberapa sub sistem, sub sistem dapat terdiri
dari beberapa sub-sub-sistem, sub-sub-sistem dapat memiliki sub-sub-sub-sistem,
dan seterusnya hingga sampai pada bagian yang tidak dapat dibagi lagi yang
disebut komponen atau elemen. Komponen dapat pula berupa suatu sistem yang
menjadi bagian dari sistem yang berada di atasnya. Komponen-komponen itu
mempunyai fungsi masing-masing (fungsi yang berbeda-beda) dan satu sama lain
saling berkaitan sehingga merupakan suatu kesatuan yang hidup. Semua komponen
itu saling berinteraksi dan saling mempengaruhi hingga membutuk sebuah sistem.
(Ribut Purwo Juono, 2013).
Pendidikan
merupakan salah satu sistem terbuka, karena pendidikan itu tidak akan dapat
berjalan dengan sendirinya tanpa berhubungan dengan sistem-sistem lain di luar
sistem pendidikan.
Suatu usaha
pendidikan menyangkut tiga unusur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses
usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha. Hubungan ketiga unsur itu dapat digambarkan
sebagai berikut Proses Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Masukan usaha
pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada diri
peserta didik itu (antara lain bakat, minat, kemampuan, keadaan jasmani,).
Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik, kurikulum,
gedung sekolah, buku, metode mengajar, dan lain-lain, sedangkan hasil
pendidikan dapat meliputi hasil belajar (yang berupa pengetahuan, sikap, dan
keterampilan) setelah selesainya suatu proses belajar mengajar tertentu. Dalam
rangka yang lebih besar, hasil proses pendidikan dapat berupa lulusan dari
lembaga pendidikan (sekolah) tertentu.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
(1979) menjelaskan pula bahwa, “Pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai
unsur-unsur tujuan/sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan,
struktur/jenjang. Kurikulum dan peralatan/fasilitas.
(Darsan Adam, 2013).
c. Jelaskan system pendidikan di Indonesia saat
ini !
Jawaban : Sistem Pendidikan Indonesia saat ini menggunakan sistem nasional yang meliputi
sistem terbuka(peserta didik di tuntut untuk dapat bersaing dengan teman,
berfikir kreatif dan inovatif), sistem yang berorientasi pada nilai(diterapkan
sejak sekolah dasar. Disini peserta didik diberi pengajaran kejujuran, tenggang
rasa, kedisiplinan, dsb. Nilai ini disampaikan melalui pelajaran Pkn, bahkan
nilai ini juga disampaikan di tingkat pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi), sistem pendidikan yang beragam(Di Indonesia terdiri
dari beragam suku, bahasa, daerah, budaya. Serta pendidikan Indonesia yang
terdiri dari pendidikan formal, non-formal dan informal), sistem pendidikan yang
disesuaikan dengan perubahan zaman(bangsa Indonesia harus menyesuaikan
kurikulum dengan keadaan saat ini. Oleh karena itu, kurikulum di Indonesia
sering mengalami perubahan / pergantian dari waktu ke waktu, hingga sekarang
Indonesia menggunakan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 atau K13) dan sistem
pendidikan yang efektif dan efisien(Di dalam Kegiatan
Belajar Mengajar, waktu di atur sedemikian rupa agar peserta didik tidak merasa
terbebani dengan materi pelajaran yang disampaikan karena waktunya terlalu
singkat atau sebaliknya). Untuk menjalankan sistem tersebut, pemerintah mengeluarkan
sistem wajib belajar 9 tahun yang ditujukan untuk peserta didik SD dan SMP,
adanya free-school. Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu yang disesuaikan
dengan keadaan pendidikan sekarang, memperbaiki sarana-prasarana, mengevaluasi
kinerja tenaga pendidik dan lain-lain. Dengan adanya upaya pendidikan di
Indonesia dapat lebih baik agar bangsa Indonesia dapat mengimbangi negara lain
terutama negara-negara ASEAN. (Pandu Filandu : 2013).
4. Dalam kegiatan atau proses pendidikan terdapat
faktor-faktor pendidikan yang dapat membentuk pola interaksi atau saling
mempengaruhi. Sebutkan dan jelaskan !
Jawaban : berikut
adalah faktor-faktor pendidikan yang dapat membentuk pola interaksi atau saling
mempengaruhi :
1) Pendidik
Kita
dapat membedakan pendidikan itu menjadi dua kategori, yaitu :
1. Pendidik menurut
kodrati, yaitu orang tua
2. Pendidik menurut
jabatan yaitu guru.
Pendidik
yang bersifat kodrati dan sebagai orang tua wajib pertama sekali memberikan
didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih sayang, perhatian dan sebagainya.
Hubungan orang tua dengan anaknya dalam hubungan edukatif, mengandung dua unsur
dasar, yaitu:
1) Unsur
kasih sayang pendidik terhadap anak
2) Unsur
kesadaran dan tanggung jawab dari pendidik untuk menuntun perkembangan anak.
Sedangkan pendidikan
menurut jabatan, yaitu guru. Guru adalah sebagai pendidik yang menerima
tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara. Tanggung
jawab dari orang tua diterima guru atas kepercayaan yang mampu memberikan
pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula dari pribadi guru dapat
memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari sikap dan
sifat orang tua pada umumnya, antara lain :
1) Kasih
sayang kepada peserta didik
2) Tanggung
jawab sebagai tugas pendidik
2) Peserta
Didik
Adalah
orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang
menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik sebagai manusia yang belum
dewasa merasa tergantung kepada pendidikannya, peserta didik merasa bahwa ia
memiliki kekurangan-kekurangan tertentu, ia menyadari bahwa kemampuan masih
sangat terbatas dibandingkan denga kemampuan pendidiknya.
Dasar
hakiki diperlukannya pendidikan bagi peserta didik adalah karena manusia adalah
makhluk susila yang dapat dibina dan diarahkan untuk mencapai derajat
kesusilaan. Peserta didik menurut sifatnya dapat di didik, karena mereka
mempunyai bakat dan disposisi-disposisi yang memungkinkan untuk diberikan
pendidikan
3) Tujuan
Setiap kegiatan apapun
bentuk dan jenisnya sadar atau tidak sadar selalu diharapkan kepada tujuan yang
ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau usaha yang tidak mempunyai
tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa, dengan demikian tujuan merupakan faktor
yang sangat menentukan. Secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan
Nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya. Fungsi tujuan bagi pendidikan sebagai : arah pendidikan,
titik akhir, titik pangkal mencapai tujuan lain, Memberi nilai pada usaha yang
dilakukan.
4) Materi
Materi pendidikan ialah segala sesuatu oleh
pendidik yang akan langsung disampaikan kepada peserta didik dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha pendidikan yang diselenggarakan di
keluarga, di sekolah, dan di masyarakat, ada syarat utama dalam pemilihan
materi pendidikan yaitu;
a. Materi harus sesuai
dengan tujuan pendidikan
b. Materi harus sesuai
dengan kemampuan peserta didik.
5) Alat
Pendidikan
Alat pendidikan adalah
sutu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan
pendidikan tertentu. Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja
dibuat dan digunakan demi mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Dalam konteks
prespektif yang lebih dinamis, alat tersebut disamping sebagai perlengkapan,
juga merupakan pembantu dalam mempermudah terlaksanaanya tujuan pendidikan.
Alat-alat pendidikan itu sendiri terdiri dari bermacam-macam, antara lain:
hukuman dan ganjaran, perintah dan larangna, celaan dan pujian, serta
kebiasaan. Termasuk juga sebagai alat pendidikan diantaranya: keadaan gedung
sekolah, keadaan perlengkapan sekolah, dan kedaan alat-alat dan
fgasilitas-fasilitas lainnya. Oleh karena itu dalam memilih alat pendidikan,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: Tujuan yang ingin dicapai.
Orang yang menggunakan alat. Untuk siapa alat itu digunakan. Efektifitas
penggunaan alat tersebut dengan tidak melahirkan efek tambahan yang merugikan.
6) Lingkungan
Adalah yamg meliputi kondisi dan alam dunia yang
dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Meskipoun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap
kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu
pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak
tinggal dalam suatu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi
anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup beberapa hal, yaitu:
a. Tempat (lingkungan
fisik); keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
b.
Kebudayaan (lingkungan
budaya); dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu
pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan.
c. Kelompok hidup bersama
(lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa,dan
perkumpulan.Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap
hidup di dalam lingkungan masyarakat tertentu tempat mengalami pendidikan.
(Nita Durotul Husna : 2013)
5.
Arah perkembangan manusia dikemukakan oleh
4 aliran konvensioal. Jelaskanlah pandangan masing-masing ke-4 aliran tersebut
terhadap pendidikan !
Jawaban :
1) Aliran Empiris : perkembangan seseorang tergantung
seratus persen pada pengaruh lingkungan atau pada pengalaman-pengalaman yang
diperoleh dalam kehidupannya, pendidikan memegang peranan utama dalam membentuk
anak didik menjadi apa yang diinginkannya. Misalnya, ahli patung yang memahat
patung dari kayu, batu, atau bahan lainnya menurut sesuka hatinya.
2) Aliran nativisme, pendidikan itu membiarkan seseorang bertumbuh
berdasarkan pembawaannya sejak lahir. Lingkungan sekitar tidak ada artinya,
sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan, dan
pendidikan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perkembangan
seseorang. Misalnya, orang tua yang menginginkan anaknya menjadi
pelukis dan mempersiapkan alat-alat untuk melukis dan mendatangkan guru untuk
mengajar melukis, tetapi gagal karena dalam diri anak tidak ada bakat melukis.
3) Aliran
Naturalisme,
aliran ini meragukan pendidikan untuk perkembangan seseorang karena dia
dilahirkan dengan pembawaan yang baik. Pada aliran ini, pendidikan seseorang
dikembalikan kepada alam agar pembawaan seseorang yang baik itu tidak dirusak
oleh pendidik atau berkembang secara spontan, sehingga pendidikan hendaklah
dimulai dengan mempelajari perkembangan anak. Misalnya, untuk membimbing
tingkah laku anak, buku tidak diperlukan, yang penting adalah pengembangan alam
atau lingkungan dan berbagai peristiwa yang terjadi di dalamnya.
4) Aliran
Konvergensi,
aliran ini mempertemukan atau mengawinkan dua aliran yang berlawanan di atas
diantara nativisme dan empirisme. Perkembangan seseorang tergantung kepada
pembawaan dan lingkungannya karena keduanya mempengaruhi perkembangan
seseorang. Oleh karena itu, pendidik hendaknya menciptakan suatu lingkungan
yang tepat dan cukup kaya atau beraneka ragam, agar pembawaan dapat berkembang
semaksimal mungkin. Misalnya, pada anak manusia ada pembawaan untuk berbicara,
melalui situasi lingkungan anak belajar berbicara dalam bahasa tertentu.
(Putri Maulidiyah
: 2012)
6. Anda
telah mengalami pendidikan di sekolah (TK, SD, SMP, SMA sampai Perguruan
Tinggi), renungkan kembali masa-masa itu, Tuliskan minimal 2 bukti pelaksanaan
berbagai landasan dan asas-asas pendidikan tersebut !
Jawaban : TK : semangat saya ketika akan bersekolah TK
menjadi hal yang membahagiakan (landasan yuridis) dan ketika TK saya mencontoh
logat ibu guru dalam bernyanyi dan menghafal surat-surat.
SD
: ketika ibu guru mengajarkan agar mempunayi cita-cita ketika dewasa nanti dan
saya bercita-cita menjadi seorang guru (asas), serta meniru tulisan atau jenis
huruf yang dicontohkan oleh ibu guru (asas ing ngarso sung tulodo)
SMP
: mengikuti eskul sesuai dengan kegemaran ketiak dirumah, seperti ikut pramuka.
Dan mulai memahami perkembangan pertumbuhan yang dialami masa pubertas. Dan
menjadi acuan atau panduan ketika menghadapi berbagai masalah.
SMA
: mulai mencoba belajar mandiri, aktif bertanya ketika tidak paham terhadap apa
yang dipelajari. Berani tampil didepan umum dalam kegiatan yang ada disekolah.
Perguruan
Tinggi : saya merasa asas sepanjang hayat memang sangat dibutuhkan, setelah
lulus sarjana saya jadi termotivasi untuk melanjutkan ke pascasarjana. Dan saya
sudah terlatih belajar sendiri tanpa harus dijelaskan atau diperintah oleh
dosen untuk mempelajari materi tertentu.
7. Dalam
upaya mengantisipasi masa depan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
a. Perubahan
yang cepat dalam era modern saat ini, sebagai tenaga calon pendidik Anda harus
dapat mengantisipasi era tersebut. Bagaimana upaya Anda dalam mengantisipasi
dampak dari masa depan tersebut!
Jawaban
:
upaya saya sebagai calon pendidik dalam mengantisipasi dampak dari hal tersebut
adalah menanamkan pada diri saya sendiri bahwa era modern memiliki dampak
positif yang disertai dampak negatif, saya harus bisa menahan diri saya untuk
memanfaatkan era modern itu dalam hal yang berguna dan membantu dalam kehidupan
saya. Bukan malah merugikan diri saya dan orang lain. Kemudian saling
mengingatkan dan memberitahu kesesama agar tidak banyak yang dalam mengahadapi
era modern. Dan setelah saya menjadi calon pendidik nantinya, sikap yang sudah
saya tanamkan tersebut bisa sama terapkan pula kepada peserta didik saya.
Misalnya dilakukan dengan memberikan pelajaran-pelajaran moral etika bahwa
dalam meniru budaya asing perlu disaring terlebih dahulu agar norma kesopanan
sebagai ciri khas bangsa Indonesia tetap ada. Dalma menggunakan teknologi
informasi harus digunakan se efisien mungkin agar memberi manfaat yang baik
untuk diri kita maupun orang lain.
b. Jabatan
guru adalah jabatan profesional, apa yang dimaksud dengan jabatan profesional ?
Bagaimana profesi guru saat ini di Indonesia khususnya di kota Lubuklinggau?
Jawaban
:
jabatan adalah diidentikan dengan kata profesi yang artinya suatu bidang
pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Sedangkan lebih khusus
lagi didefinisikan oleh Webstar (1989), bahwa profesi/jabatan adalah pekerjaan
tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh
dari pendidikan akademik yang intensif.
Profesional menurut UU No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, menjelaskan bahwa profesional adalah pekerjaan atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan
yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang mempunyai standar mutu
atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa jabatan profesional adalah suatu profesi
atau bidang pekerjaan yang menjadi sumber penghasilan dan mensyaratkan
pengetahuan dan keterampilan serta keahlian yang mempunyai standar mutu serta
memerlukan pendidikan profesi.
Profesi guru di Indonesia sudah menunjukkan kulitas yang lebih baik lagi
dari sebelumnya serta pemerintah yang selalu membuat kebijakan-kebijakan baru
untuk meningkatkan dan memperbaiki profesi guru. Profesi guru di Lubuklinggau
sudah baik, mulai dari pendidikan atau lulusan yang telah ditempuh oleh para
guru, hingga keahlian yang sudah cukup dalam proses pembelajaran serta
keterampilan dalam berkomunikasi dengan baik dan menghasilkan lulusan peserta
didik dengan kompetensi yang tinggi. Bisa dilihat dari peserta didik yang pasti
mendapat juara ketika ada event-event lomba, ini bisa menjadi indikator bahwa
guru berhasil dalam melakukan proses pembelajaran dengan peserta didik baik
dalam pelajaran eksak maupun non eksak, olahraga dan jenis keterampilan bakat lainnya.
8.
Kemukakanlah pandangan saudara tentang
konsep pendidikan yang paling mendasar untuk diterapkan di Indonesia sampai saat
ini yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara !
Jawaban : Menurut
Pandangan Saya, dalam berbagai sumber tulisan tentang pendidikan Ki Hadjar
Dewantara, Pendidikan harus dimulai dari persamaan persepsi pemangku pendidikan
tentang mendidik itu sendiri. Menurut Kihajar dewantara mendidik dalam arti
yang sesungguhnya adalah proses memanusiakan manusia (humanisasi), yakni pengangkatan
manusia ke taraf insani. Di dalam mendidik ada pembelajaran yang merupakan
komunikasi eksistensi manusiawi yang otentik kepada manusia, untuk dimiliki,
dilanjutkan dan disempurnakan. Jadi sesungguhnya pendidikan adalah usaha bangsa
ini membawa manusia Indonesia keluar dari kebodohan, dengan membuka tabir
aktual-transenden dari sifat alami manusia (humanis).
Menurut Ki Hajar Dewantara tujuan
pendidikan adalah “penguasaan diri” sebab di sinilah pendidikan memanusiawikan
manusia (humanisasi). Penguasaan diri merupakan langkah yang harus dituju untuk
tercapainya pendidikan yang memanusiawikan manusia. Ketika setiap peserta didik
mampu menguasai dirinya sendiri, mereka akan mampu juga menentukan sikapnya.
Dengan demikian akan tumbuh sikap yang mandiri dan dewasa. Dalam konsep
pendidikan Ki Hadjar Dewantara ada 2 hal yang harus dibedakan yaitu sistem
“Pengajaran” dan “Pendidikan” yang harus bersinergis satu sama lain.
Pengajaran bersifat memerdekakan manusia dari aspek hidup lahiriah (kemiskinan
dan kebodohan). Sedangkan pendidikan lebih memerdekakan manusia dari aspek
hidup batin (otonomi berpikir dan mengambil keputusan, martabat, mentalitas
demokratik).
Menerjemahkan dari konsep pendidikan Ki
Hajar Dewantara tersebut, maka banyak pakar menyepakati bahwa pendidikan di
Indonesia haruslah memiliki 3 Landasan filosofis, yaitu nasionalistik,
universalistic dan spiritualistic. Nasionalistik maksudnya adalah budaya
nasional, bangsa yang merdeka dan independen baik secara politis, ekonomis, maupun
spiritual. Universal artinya berdasarkan pada hukum alam (natural law), segala
sesuatu merupakan perwujudan dari kehendak Tuhan. Prinsip dasarnya adalah
kemerdekaan, merdeka dari segala hambatan cinta, kebahagiaan, keadilan, dan
kedamaian tumbuh dalam diri (hati) manusia
DAFTAR
PUSTAKA
Adam, Darsan.
2013.
http://darsanadam.blogspot.co.id/
Durotul Husna, Nita . 2013.
http://nitadurotulhusna.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-dan-faktor-faktor-pendidikan_9266.html
Filandu , Pandu . 2013.
http://sistempendidikannegarakita.blogspot.co.id/
Kurniawan,
Aris. 2015.
http://www.gurupendidikan.com/16-pengertian-pendidiakan-menurut-para-ahli/
http://maulidiyaah.blogspot.co.id/2012/12/aliran-konvensional-dalam-pendidikan.html
Purwo
Juono, Ribut. 2013.
http://juonorp.blogspot.co.id/2013/09/pendidikan-sebagai-sistem.html
Wahidin, Dadan. 2008.
https://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/01/konsep-belajar-sepanjang-hayat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar