Selasa, 01 Desember 2020

MAKALAH ALAT SEBAGAI FAKTOR PENDIDIKAN

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam mata kuliah Pengantar Pendidikan tentang “Alat Sebagai Faktor Pendidikan”

Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong atau memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efisien. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nur Fitriyana, M.Pd, Mat. sebagai dosen pembimbing dalam  penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak yang kurang sempurna dalam pembahasan ini, oleh karena itu bagi pihak yang membaca makalah ini bisa memberikan kritik dan saran untuk mengembangkan serta dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca.

 

LubukLinggau, 08 Desember  2016

 

     Penyusun.


 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1

1.1   LATAR BELAKANG.................................................................................... 1

1.2   RUMUSAN MASALAH............................................................................... 1

1.3   TUJUAN PENULISAN................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 2

2.1   PENGERTIAN ALAT PENDIDIKAN........................................................... 2

2.2   JENIS ALAT PENDIDIKAN.........................................................................

2.3   KRITERIAN PEMILIHAN ALAT PENDIDIKAN..........................................

2.4   HUKUMAN DAN GANJARAN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN.................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................

3.1   KESIMPULAN.............................................................................................

3.2   SARAN........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................


 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pelaksanaan pendidikan sejak jaman silam sampai sekarang ini ternyata para pendidik telah mempergunakan alat pendidikan yang bermacam-macam walaupun diakui alat pendidikan yang digunakan ada kekurangannyaPada dasarnya tidak menggariskan secara jelas mengenai alat pendidikan ini dan hal ini diserahkan kepada pendidik untuk memilih alat mana yang paling cocok dan yang tepat untuk digunakan. Banyaknya salah persepsi pendidik dalam menggunakan alat pendidikan yang mengakibatkan sesuatu yang buruk terjadi pada anak didik misalnya hukuman yang bersifat membawa anak didik cedera.

Karena pada dasarnya persepsi orang akan hukuman adalah tindakah yang dijatuhkan kepada anak yang melanggar walaupun dengan bentuk apapun. Hukuman itu dan dilakukan dengan cara tidak sadar dan sengaja tanpa melihat hal buruk apa yang akan terjadi pada anak didik dan hukuman itu bukan dengan harapan agar anak tersebut menyadari kesalahannya dan berjanji tidak mengulanginya lagi. Oleh karena itu, kami menjelaskan secara rinci dalam makalah kami pengertian dan jenis alat pendidikan dari beberapa pendapat, antara pendapat yang satu sengan yang lainnya saling berkaitan untuk mencapai tujuan pendidikan beserta macam alat pendidikan dan karakteristiknya agar tidak ada salah pendapat antar persepsi alat pendidikan menurut orang pada umumnya dan penggunaa alat yang sebenarnya.

 

1.2   RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian alat pendidikan?                                                                                              2. Apa saja jenis alat pendidikan dan karakteristik nya?

 

1.3   TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami apa pengertian pendidikan, alat-alat apa saja yang digunakan sehingga bisa dimengerti dan menerapkan nya untuk tercapainya tujuan pendidikan dan agar kelak anak didik menjadi manusia berkepribadian muslim yang di ridhoi oleh Allah.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  PENGERTIAN ALAT PENDIDIKAN

 

Secara umum, alat pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Amien Daien Indra Kusuma membedakan antara faktor dengan alat pendidikan. Faktor adalah hal atau keadaan yang ikut serta menentukan berhasil tidaknya pendidilkan. Sedangkan alat adalah langkah – langkah yang di ambil demi kelancaran proses pendidikan.

      Dengan demikian, alat pendidikan menurut Indrakusuma berupa usaha dan perbuatan. Sementara itu, Ahmad D. Marimba memandang alat pendidikan dari aspek fungsinya, yakni : alat sebagai perlengkapan , alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan (untuk mencapai tujuan selanjutnya). Menurut pendapat ini, alat pedidikan bisa berupa usaha atau perbuatan atau berupa benda atau perlengkapan yang bisa memperlancar atau mempermudah pencapaian tujuan pendidikan.

Dalam praktik pendidikan, istilah pendidikan sering diidentikkan dengan media pendidikan, walaupun sebenarnya pengertian alat lebih luas daripada media. Media pendidikan adalah ”Alat, metode dan tekhnik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.”

 

2.2  JENIS ALAT PENDIDIKAN

 

Ahmad D. Marimba membagi alat pendidikan ke dalam tiga bagian:

1.    Alat-alat yang memberikan perlengkapan berupa kecakapan berbuat dan pengetahuan hafalan. Alat-alat ini dapat disebut alat-alat untuk pembiasaan.

2.    Alat-alat untuk memberi pengertian, membentuk sikap, minat dan cara-cara berfikir.

3.    Alat-alat yang membawa ke arah keheningan batin, kepercayaan dan pengarahan diri sepenuhnya kepada-nya.


 

Di samping pembagian di atas, D. Marimba juga membagi alat pendidikan ke dalam dua bagian, yaitu:

1.    Alat-alat langsung, yaitu alat-alat yang bersifat menganjurkan sejalan dengan maksud usaha (alat-alat positif)

2.    Alat-alat tidak langsung, yaitu alat-alat yang bersifat pencegahan dan pembasmian hal-hal yang bertentangan dengan maksud usaha.

Suwarno membedakan alat-alat pendidikan dari berapa segi berikut :

1.    Alat pendidikan positif dan negative; Positif, jika ditunjukkan agar anak mengerjakan sesuatu yang baik, misalnya: contoh yang baik pembiasaan, perintah, pujian, dan ganjaran. Negatif, jika tujuannya menjaga supaya anak didik jangan mengerjakan sesuatu yang jelek, misalnya: larangan, celaan, peringatan, ancaman, hukuman.

2.    Alat pendidikan preventif dan korektif, Preventif, jika maksudnya mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu yang tidak baik. Misalnya pembiasaan, perintah, pujian, ganjaran Korektif, jika maksudnya memperbaiki, karena anak telah melanggar ketertiban atau berbuat sesuatu yang buruk. Misalnya, celaan, ancaman, hukuman.

3.    Alat pendidikan yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan yaitu menimbulkan perasaan senang pada anak-anak. Misalnya, pengajaran dan pujian. Tidak menyenangkan, yaitu yang menimbulkan perasaan tidak senang pada anak-anak. Misalnya, hukuman dan celaan.

Madyo Ekosusilo, mengelompokkan alat pendidikan menjadi dua kelompok, yaitu :

1.    Alat pendidikan yang bersifat material, yaitu alat-alat pendidikan yang berupa benda-benda nyata untuk memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Misalnya, papan tulis, OHP dan lain-lain.

2.    Alat pendidikan yang bersifat non material, yaitu alat-alat pendidikan yang berupa keadaan kondisi, tindakan dan perbuatan yang diadakan atau dilakukan dengan sengaja sebagai sarana dalam kegiatan pendidikan.

Dari beberapa pendapat diatas, pembagian alat pendidikan yang dibuat Madyo Eko Susila, material dan non material bisa mewakili pendapat – pendapat lainnya. Hanya untuk alat pendidikan yang bersifat material, lebih tepat disebut media pembelajaran atau peralatan belajar.

2.3  KRITERIA PEMILIHAN ALAT PENDIDIKAN

Di dalam menggunakan alat pendidikan ,seharusnya sudah di tegaskan tujuan apa yangakan di capai,tetapi juga harus selalu di ingat,bagi para pendidik,hendaknya berusahamenghindarkan tindakan yang bersifat memaksa bagi anak didik.Penggunaan alat itu di pengaruhi oleh pribadi si pemainya,karena itu pribadi si pemakaiharus berusaha menyesuaikan diri dengan tujuan yang dikandung oleh alat itu.Pengguaan alat mempunyai hubungan yang erat dengan sifat kepribadian si pemakai,danhubungan erat dengan sifat kepribadian si pemakai ini merupakan sifat khas dari alat pendidik,di bandingkan dengan alat yang lain.Misalnya,pribadi yang mengabaikan cita keagamaan tidak akan berhasil di dalam mendidik keagamaan,walaupun alat-alat yang di gunakan cukuptersedia,baik dan sempurna.Di dalam memilih alat-alat pendidikan yang akan di gunakan perlu di ingatatau diperhatikan hal-hal berikut:

1.    Tujuan apakah yang ingin di capai dengan alat itu

2.    Siapakah yang akan menggunakan alat itu

3.    Alat-alat manakah yang dapat tersedia dan dapat di gunakan

4.    Terhadap siapakah alat itu di gunakan

Masih perlu kita tanyakan, apakah di dalam menggunakan alat pendidikan itu akanmenimbulkan pengaruh pula dalam lapangan lain yang tidak menjadi tujuan utama daripenggunaan alat itu dan apakah alat yang di gunakan itu sudah dapat untuk mencapai tujuan ituatau belum atau mungkin masih perlu di bandingkan dengan yang lain.

Selain dari hal itu ,perlu kita perhatikan bagaimanakah reaksi anak-anak didik terhadap penggunaan alat pendidikan itu jangan sampai reaksi anak didik hanya sekedar reaksi terhadapsuatu rangsangan belaka, tetapi kita inginkan agar dengan penggunaan alat pendidikan itu anak didik mengalami perubahan karenanya perubahan yang tidak hanya bersifat mekanis belaka, tetapi benar-benar merupakan pencerminan dari pribadi anak didik. Dalam masalah terhadap siapakah alat itu digunakan maka perlu di ingat bagaimanakahkondisi anak yang menerimanya, apakah anak didik itu berkelainan dan bagaimanakahkelainanya, berapa umur anak didik itu bagaimanakah watak atau kebiasaanya dan situasi disaatitu dan lain-lain. Sedangkan mengenai alat-alat apakah yang tersedia dan dapat di gunakan untuk mencapai tujuan pendidikan,perlu kembali kita kaji bahwa tujuan pendidikan adalah membimbing anak untuk mencapai kedewasaan, kedewasaan ini dapat di capai dalam pergaulan antara anak dengan orang dewasa saja, dan pergaulan ini merupakan alat pendidikan yang utama. Jadi dapat ditegaskan bahwa alat pendidikan yang utama untuk mencapai tujuan dalam lapangan pendidikan adalah pergaulan, terutama pergaulan antara anak dengan orang dewasa.

Dalam pemakaian alat-alat pendidikan harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1.    Tujuan pendidikan

2.    Jenis alat pendidikan

3.    Pendidik yang memakai alat pendidikan

Anak didik yang dikenai alat pendidikan. Meskipun tujuan pendidikan itu adalah sesuatu yang baik namun apa bentuk atau jenis dari tujuan itu adalah bermacam-macam, sesuai bidang studi atau tingkatanya. Pendidik sebagai pemakai alat pendidikan pun juga berbeda-beda keahlian dan orientasinya meskipun dalam bidang studi yang sama, lebih-lebih dalam bidang studi yang berbeda, maka tentunya alat yang dipakai juga berbeda.

Pendidik tidak boleh memaksakan diri menggunakan alat yang bukan ahlinya yang tidak cocok. Anak didik sebagai pihak yang dikenai perbuatan mendidik adalah pihak yang pertama-tama diperhatikan dalam menimbang-nimbang penggunaan alat-alat pendidikan,adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan tentang anak didik adalah segi :

1.    Jenis kelamin

2.    Usia

3.    Bakat

4.    Perkembangan

5.    Alam sekitar / lingkungan tempat tinggalnya.

 

2.4  HUKUMAN DAN GANJARAN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN

      Hukuman dan ganjaran sama – sama sebagai alat pendidikan. Namun, keduanya memiliki perbedaan dan saling bertentangan. Hukuman membuat anak senang. Kedua alat tersebut sering dilakukan guru untuk mencapai tujuan, kendati dalam banyak kasus sering berlebihan, terutama dalam hal penggunaan hukuman.

 

1.    Hukuman

Pada dasarnya, hukuman adalah tindakan yang dijatuhkan kepada anak didik yang melanggar, dilakukan secara sadar dan sengaja, dengan harapan agar anak tersebut menyadari kesalahannya dan berjanji tidak akan mengikanginya lagi.

 

Ada beberapa teori dalam menerapkan atau memberikan hukuman, yaitu :

§  Teori hukuman alam (biarkan anak dihukum secara alami akibat perbuatannya sendiri. Misalnya, jika anak suka naik pohok, suatu ketika ia akan jatuh yang mungkin dia patah. Banyak pihak menolak teori ini, karena sering kali hukuman alam lebih berat dari perbuatannya).

§  Teori ganti rugi, hukulan diberikan dengan cara meminta agar anak bertanggung jawab atau menaggung resiko dari perbuatannya.

§  Teori menakut – nakuti, hukuman dimaksudkan untuk menakut –nakuti anak agar anak tidak melakukan pelanggaran.

§  Teori balas dendam, hukuman dilakukan karena mendendam.

§  Teori memperbaiki, hukuman dilakukan dengan maksud menyadarkan anak agar tidak mengulangi lagi perbuatannya.

Dari sekian banyak teori di atas, hanya teori ke lima yang dapat di lakukan dalam dunia pendidikan. Itupun tidak boleh dilakukan secara sembrono.

Ada syarat – syarat tertentu yang harus di patuhi dalam memberikan hukuman, yaitu :   

a.    Pemberian hukuman harus tetap dalam jalinan cinta kasih sayang

b.    Pemberian hukuman harus didasarkan pada alasan "keharusan".

c.     Pemberian hukuman harus menimbulkan kesan pada hati anak.

d.    Pemberian hukuman harus menimbulkan keinsyafan dan penyesalan pada anak.

e.    Pemberian hukuman harus diikuti dengan pengampunan dan disertai harapan serta kepercayaan

2.    Ganjaran

Jika hukuman sebagai alat pendidikan bernuansa menakutkan, maka ganjaran justru sebaliknya, membuat anak senang dan termotivasi. Karena itu, alangkah arifnya apabila semaksimal mungkin menghindari hukuman dan lebih banyak memberikan ganjaran dalam menghadapi persoalan – persoalan anak. Sebab, untuk membuat anak sadar dari kekeliruan, tisak hanya dilakukan dengan cara menghukum, melalui ganjaranpun anak bisa sadar, yakni melalui pendekatan kasih sayang dan pujian.

            Ada banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam memberikan ganjaran kepada anak yaitu :

a.    Pujian, bisa berupa kata - kata yang bersifat sugestif (seperti kata; baik, bagus, baik sekali) atau berupa isyarat – isyarat (seperti; menepuk bahu anak, tepuk tangan).

b.    Penghormatan, bisa berupa penobatan (seperti; dinobatkan sebagai juara kelas) atau pemberian kekuasaan untuk melakukan sesuatu (seperti; anak yang berhasil menjawab soal sulit, disuruh mengerjakan di papan tulis agar dicontoh oleh temannya).

c.     Hadiah, maksudnya pemberian ganjaran berupa hadiah barang. Misalnya anak yang bisa menjawab pertanyaan sulit, diberi hadiah buku.

d.    Tanda penghargaan, maksudnya pemberian ganjaran berupa hadiah non material. Seperti, anak yang berprestasi diberi sertifikat.

 

 

 


 

BAB III

PENUTUP

3.1   KESIMPULAN

Pendidikan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh dan diperuntukkan bagi manusia. Pemahaman yang benar dan tepat tentang manusia dan alat - alat pendidikan diperlukan terutama oleh pendidik dan calon-calon pendidik dalam dunia pendidikan karena mereka dipersiapkan meretas manusia-manusia baru.

Karena itu diharapkan akan menjadi salah satu acuan bagi pendidik dilingkungan dalam menelusuri dan memahami secara kritis hakekat alat-alat pendidikan dan anak didik yang sesuai dengan ketentuan yang ada.

 

3.2   SARAN

Kami menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan, karena itu, kepada para pembaca dan para pakar pendidikan dimohon saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini pada penulisan selanjutnya

     Semoga makalah ini benar-benar bemanfaat, khususnya bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika dan umumnya para pembaca yang budiman dan beriman.

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://hadirukiyah.blogspot.co.id/2010/07/alat-pendidikan.html

https://www.academia.edu/4533058/alat_pendidikan

Diakses Pada 24 November 2016 pada pukul 22.00 WIB.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar