KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam mata kuliah
Pengantar Pendidikan tentang “Alat Sebagai Faktor Pendidikan”
Dalam penyusunan makalah ini
tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong atau memotivasi pembuatan
makalah ini supaya lebih baik dan lebih efisien. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Nur Fitriyana, M.Pd, Mat. sebagai dosen pembimbing dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak yang kurang sempurna dalam pembahasan ini,
oleh karena itu bagi pihak yang membaca makalah ini bisa memberikan kritik dan
saran untuk mengembangkan serta dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga
penyusunan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca.
LubukLinggau, 08
Desember 2016
Penyusun.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
i
DAFTAR ISI...............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................
1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................
1
1.3 TUJUAN PENULISAN................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................
2
2.1 PENGERTIAN ALAT PENDIDIKAN...........................................................
2
2.2 JENIS ALAT PENDIDIKAN.........................................................................
2.3 KRITERIAN PEMILIHAN ALAT PENDIDIKAN..........................................
2.4 HUKUMAN DAN GANJARAN SEBAGAI ALAT
PENDIDIKAN.................
BAB III PENUTUP.....................................................................................................
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................
3.2 SARAN........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Sebagaimana
yang kita ketahui bahwa pelaksanaan pendidikan sejak jaman silam sampai
sekarang ini ternyata para pendidik telah mempergunakan alat pendidikan yang
bermacam-macam walaupun diakui alat pendidikan yang digunakan ada
kekurangannyaPada dasarnya tidak menggariskan secara jelas mengenai alat
pendidikan ini dan hal ini diserahkan kepada pendidik untuk memilih alat mana
yang paling cocok dan yang tepat untuk digunakan. Banyaknya salah persepsi
pendidik dalam menggunakan alat pendidikan yang mengakibatkan sesuatu yang
buruk terjadi pada anak didik misalnya hukuman yang bersifat membawa anak didik
cedera.
Karena
pada dasarnya persepsi orang akan hukuman adalah tindakah yang dijatuhkan
kepada anak yang melanggar walaupun dengan bentuk apapun. Hukuman itu dan
dilakukan dengan cara tidak sadar dan sengaja tanpa melihat hal buruk apa yang
akan terjadi pada anak didik dan hukuman itu bukan dengan harapan agar anak
tersebut menyadari kesalahannya dan berjanji tidak mengulanginya lagi. Oleh
karena itu, kami menjelaskan secara rinci dalam makalah kami pengertian dan
jenis alat pendidikan dari beberapa pendapat, antara pendapat yang satu sengan
yang lainnya saling berkaitan untuk mencapai tujuan pendidikan beserta macam
alat pendidikan dan karakteristiknya agar tidak ada salah pendapat antar
persepsi alat pendidikan menurut orang pada umumnya dan penggunaa alat yang
sebenarnya.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa pengertian alat pendidikan?
2. Apa saja jenis
alat pendidikan dan karakteristik nya?
1.3
TUJUAN
PENULISAN
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami apa pengertian pendidikan,
alat-alat apa saja yang digunakan sehingga bisa dimengerti dan menerapkan nya untuk
tercapainya tujuan pendidikan dan agar kelak anak didik menjadi manusia
berkepribadian muslim yang di ridhoi oleh Allah.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN ALAT PENDIDIKAN
Secara
umum, alat pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Amien Daien Indra Kusuma membedakan antara faktor dengan
alat pendidikan. Faktor adalah hal atau keadaan yang ikut serta menentukan
berhasil tidaknya pendidilkan. Sedangkan alat adalah langkah – langkah yang di
ambil demi kelancaran proses pendidikan.
Dengan
demikian, alat pendidikan menurut Indrakusuma berupa usaha dan perbuatan.
Sementara itu, Ahmad D. Marimba memandang alat pendidikan dari aspek fungsinya,
yakni : alat sebagai perlengkapan , alat sebagai pembantu mempermudah usaha
mencapai tujuan (untuk mencapai tujuan selanjutnya). Menurut pendapat ini, alat
pedidikan bisa berupa usaha atau perbuatan atau berupa benda atau perlengkapan
yang bisa memperlancar atau mempermudah pencapaian tujuan pendidikan.
Dalam praktik pendidikan, istilah
pendidikan sering diidentikkan dengan media pendidikan, walaupun sebenarnya
pengertian alat lebih luas daripada media. Media pendidikan adalah ”Alat,
metode dan tekhnik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas
komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan
dan pengajaran di sekolah.”
2.2 JENIS ALAT PENDIDIKAN
Ahmad
D. Marimba membagi alat pendidikan ke dalam tiga bagian:
1.
Alat-alat
yang memberikan perlengkapan berupa kecakapan berbuat dan pengetahuan hafalan.
Alat-alat ini dapat disebut alat-alat untuk pembiasaan.
2.
Alat-alat
untuk memberi pengertian, membentuk sikap, minat dan cara-cara berfikir.
3.
Alat-alat
yang membawa ke arah keheningan batin, kepercayaan dan pengarahan diri
sepenuhnya kepada-nya.
Di samping pembagian di
atas, D. Marimba juga membagi alat pendidikan ke dalam dua bagian, yaitu:
1.
Alat-alat
langsung, yaitu alat-alat yang bersifat menganjurkan sejalan dengan maksud
usaha (alat-alat positif)
2.
Alat-alat
tidak langsung, yaitu alat-alat yang bersifat pencegahan dan pembasmian hal-hal
yang bertentangan dengan maksud usaha.
Suwarno membedakan alat-alat
pendidikan dari berapa segi berikut :
1.
Alat
pendidikan positif dan negative; Positif, jika ditunjukkan agar anak
mengerjakan sesuatu yang baik, misalnya: contoh yang baik pembiasaan, perintah,
pujian, dan ganjaran. Negatif, jika tujuannya menjaga supaya anak didik jangan
mengerjakan sesuatu yang jelek, misalnya: larangan, celaan, peringatan,
ancaman, hukuman.
2.
Alat
pendidikan preventif dan korektif, Preventif, jika maksudnya mencegah anak
sebelum ia berbuat sesuatu yang tidak baik. Misalnya pembiasaan, perintah,
pujian, ganjaran Korektif, jika maksudnya memperbaiki, karena anak telah
melanggar ketertiban atau berbuat sesuatu yang buruk. Misalnya, celaan,
ancaman, hukuman.
3.
Alat
pendidikan yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan yaitu menimbulkan
perasaan senang pada anak-anak. Misalnya, pengajaran dan pujian. Tidak
menyenangkan, yaitu yang menimbulkan perasaan tidak senang pada anak-anak.
Misalnya, hukuman dan celaan.
Madyo Ekosusilo,
mengelompokkan alat pendidikan menjadi dua kelompok, yaitu :
1.
Alat
pendidikan yang bersifat material, yaitu alat-alat pendidikan yang berupa
benda-benda nyata untuk memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Misalnya,
papan tulis, OHP dan lain-lain.
2.
Alat
pendidikan yang bersifat non material, yaitu alat-alat pendidikan yang berupa
keadaan kondisi, tindakan dan perbuatan yang diadakan atau dilakukan dengan
sengaja sebagai sarana dalam kegiatan pendidikan.
Dari
beberapa pendapat diatas, pembagian alat pendidikan yang dibuat Madyo Eko
Susila, material dan non material bisa mewakili pendapat – pendapat lainnya.
Hanya untuk alat pendidikan yang bersifat material, lebih tepat disebut media
pembelajaran atau peralatan belajar.
2.3 KRITERIA PEMILIHAN ALAT PENDIDIKAN
Di dalam menggunakan alat pendidikan
,seharusnya sudah di tegaskan tujuan apa yangakan di capai,tetapi juga harus
selalu di ingat,bagi para pendidik,hendaknya berusahamenghindarkan tindakan
yang bersifat memaksa bagi anak didik.Penggunaan alat itu di pengaruhi oleh
pribadi si pemainya,karena itu pribadi si pemakaiharus berusaha menyesuaikan
diri dengan tujuan yang dikandung oleh alat itu.Pengguaan alat mempunyai
hubungan yang erat dengan sifat kepribadian si pemakai,danhubungan erat dengan
sifat kepribadian si pemakai ini merupakan sifat khas dari alat pendidik,di
bandingkan dengan alat yang lain.Misalnya,pribadi yang mengabaikan cita
keagamaan tidak akan berhasil di dalam mendidik keagamaan,walaupun alat-alat
yang di gunakan cukuptersedia,baik dan sempurna.Di dalam memilih alat-alat
pendidikan yang akan di gunakan perlu di ingatatau diperhatikan hal-hal
berikut:
1.
Tujuan
apakah yang ingin di capai dengan alat itu
2.
Siapakah
yang akan menggunakan alat itu
3.
Alat-alat
manakah yang dapat tersedia dan dapat di gunakan
4.
Terhadap
siapakah alat itu di gunakan
Masih
perlu kita tanyakan, apakah di dalam menggunakan alat pendidikan itu
akanmenimbulkan pengaruh pula dalam lapangan lain yang tidak menjadi tujuan
utama daripenggunaan alat itu dan apakah alat yang di gunakan itu sudah dapat
untuk mencapai tujuan ituatau belum atau mungkin masih perlu di bandingkan
dengan yang lain.
Selain
dari hal itu ,perlu kita perhatikan bagaimanakah reaksi anak-anak didik
terhadap penggunaan alat pendidikan itu jangan sampai reaksi anak didik hanya
sekedar reaksi terhadapsuatu rangsangan belaka, tetapi kita inginkan agar
dengan penggunaan alat pendidikan itu anak didik mengalami perubahan karenanya
perubahan yang tidak hanya bersifat mekanis belaka, tetapi benar-benar
merupakan pencerminan dari pribadi anak didik. Dalam masalah terhadap siapakah
alat itu digunakan maka perlu di ingat bagaimanakahkondisi anak yang
menerimanya, apakah anak didik itu berkelainan dan bagaimanakahkelainanya, berapa
umur anak didik itu bagaimanakah watak atau kebiasaanya dan situasi disaatitu
dan lain-lain. Sedangkan mengenai alat-alat apakah yang tersedia dan dapat di
gunakan untuk mencapai tujuan pendidikan,perlu kembali kita kaji bahwa tujuan
pendidikan adalah membimbing anak untuk mencapai kedewasaan, kedewasaan ini
dapat di capai dalam pergaulan antara anak dengan orang dewasa saja, dan
pergaulan ini merupakan alat pendidikan yang utama. Jadi dapat ditegaskan bahwa
alat pendidikan yang utama untuk mencapai tujuan dalam lapangan pendidikan
adalah pergaulan, terutama pergaulan antara anak dengan orang dewasa.
Dalam
pemakaian alat-alat pendidikan harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1.
Tujuan
pendidikan
2.
Jenis
alat pendidikan
3.
Pendidik
yang memakai alat pendidikan
Anak
didik yang dikenai alat pendidikan. Meskipun tujuan pendidikan itu adalah
sesuatu yang baik namun apa bentuk atau jenis dari tujuan itu adalah
bermacam-macam, sesuai bidang studi atau tingkatanya. Pendidik sebagai pemakai
alat pendidikan pun juga berbeda-beda keahlian dan orientasinya meskipun dalam
bidang studi yang sama, lebih-lebih dalam bidang studi yang berbeda, maka
tentunya alat yang dipakai juga berbeda.
Pendidik
tidak boleh memaksakan diri menggunakan alat yang bukan ahlinya yang tidak
cocok. Anak didik sebagai pihak yang dikenai perbuatan mendidik adalah pihak
yang pertama-tama diperhatikan dalam menimbang-nimbang penggunaan alat-alat
pendidikan,adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan tentang anak didik adalah
segi :
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Bakat
4. Perkembangan
5. Alam sekitar / lingkungan tempat
tinggalnya.
2.4 HUKUMAN DAN GANJARAN SEBAGAI ALAT
PENDIDIKAN
Hukuman dan ganjaran sama – sama sebagai
alat pendidikan. Namun, keduanya memiliki perbedaan dan saling bertentangan.
Hukuman membuat anak senang. Kedua alat tersebut sering dilakukan guru untuk
mencapai tujuan, kendati dalam banyak kasus sering berlebihan, terutama dalam
hal penggunaan hukuman.
1.
Hukuman
Pada dasarnya, hukuman adalah tindakan
yang dijatuhkan kepada anak didik yang melanggar, dilakukan secara sadar dan
sengaja, dengan harapan agar anak tersebut menyadari kesalahannya dan berjanji
tidak akan mengikanginya lagi.
Ada
beberapa teori dalam menerapkan atau memberikan hukuman, yaitu :
§
Teori
hukuman alam (biarkan anak dihukum secara alami akibat perbuatannya sendiri.
Misalnya, jika anak suka naik pohok, suatu ketika ia akan jatuh yang mungkin
dia patah. Banyak pihak menolak teori ini, karena sering kali hukuman alam
lebih berat dari perbuatannya).
§
Teori
ganti rugi, hukulan diberikan dengan cara meminta agar anak bertanggung jawab
atau menaggung resiko dari perbuatannya.
§
Teori
menakut – nakuti, hukuman dimaksudkan untuk menakut –nakuti anak agar anak
tidak melakukan pelanggaran.
§
Teori
balas dendam, hukuman dilakukan karena mendendam.
§
Teori
memperbaiki, hukuman dilakukan dengan maksud menyadarkan anak agar tidak mengulangi
lagi perbuatannya.
Dari sekian
banyak teori di atas, hanya teori ke lima yang dapat di lakukan dalam dunia
pendidikan. Itupun tidak boleh dilakukan secara sembrono.
Ada
syarat – syarat tertentu yang harus di patuhi dalam memberikan hukuman, yaitu
:
a.
Pemberian
hukuman harus tetap dalam jalinan cinta kasih sayang
b.
Pemberian
hukuman harus didasarkan pada alasan "keharusan".
c.
Pemberian
hukuman harus menimbulkan kesan pada hati anak.
d.
Pemberian
hukuman harus menimbulkan keinsyafan dan penyesalan pada anak.
e.
Pemberian
hukuman harus diikuti dengan pengampunan dan disertai harapan serta kepercayaan
2.
Ganjaran
Jika hukuman
sebagai alat pendidikan bernuansa menakutkan, maka ganjaran justru sebaliknya,
membuat anak senang dan termotivasi. Karena itu, alangkah arifnya apabila
semaksimal mungkin menghindari hukuman dan lebih banyak memberikan ganjaran
dalam menghadapi persoalan – persoalan anak. Sebab, untuk membuat anak sadar
dari kekeliruan, tisak hanya dilakukan dengan cara menghukum, melalui
ganjaranpun anak bisa sadar, yakni melalui pendekatan kasih sayang dan pujian.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan
guru dalam memberikan ganjaran kepada anak yaitu :
a.
Pujian,
bisa berupa kata - kata yang bersifat sugestif (seperti kata; baik, bagus, baik
sekali) atau berupa isyarat – isyarat (seperti; menepuk bahu anak, tepuk
tangan).
b.
Penghormatan,
bisa berupa penobatan (seperti; dinobatkan sebagai juara kelas) atau pemberian
kekuasaan untuk melakukan sesuatu (seperti; anak yang berhasil menjawab soal
sulit, disuruh mengerjakan di papan tulis agar dicontoh oleh temannya).
c.
Hadiah,
maksudnya pemberian ganjaran berupa hadiah barang. Misalnya anak yang bisa
menjawab pertanyaan sulit, diberi hadiah buku.
d.
Tanda
penghargaan, maksudnya pemberian ganjaran berupa hadiah non material. Seperti,
anak yang berprestasi diberi sertifikat.
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Pendidikan
merupakan aktivitas yang dilakukan oleh dan diperuntukkan bagi manusia.
Pemahaman yang benar dan tepat tentang manusia dan alat - alat pendidikan
diperlukan terutama oleh pendidik dan calon-calon pendidik dalam dunia
pendidikan karena mereka dipersiapkan meretas manusia-manusia baru.
Karena itu diharapkan akan menjadi salah
satu acuan bagi pendidik dilingkungan dalam menelusuri dan memahami secara
kritis hakekat alat-alat pendidikan dan anak didik yang sesuai dengan ketentuan
yang ada.
3.2
SARAN
Kami menyadari
makalah ini masih terdapat kekurangan, karena itu, kepada para pembaca dan para
pakar pendidikan dimohon saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini pada penulisan selanjutnya
Semoga makalah ini benar-benar bemanfaat, khususnya bagi
mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika dan umumnya para pembaca yang budiman dan
beriman.
DAFTAR
PUSTAKA
http://hadirukiyah.blogspot.co.id/2010/07/alat-pendidikan.html
https://www.academia.edu/4533058/alat_pendidikan
Diakses
Pada 24 November 2016 pada pukul 22.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar